Budayabangsabangsa.com – Jakart, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menggelar Jumpa Pers Akhir Tahun (JPAT) 2016 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (21/12). Menpar didampingi Sekretaris Kemenpar Ukus Kuswara dan pejabat eselon 1 di lingkungan Kementerian Pariwisata, Ketua Umum Badan Promosi Pariwisata Indonesia (BPPI) serta Ketua Umum GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia). Menpar memaparkan tentang kinerja kementerian selama tahun 2016 dan pemaparan program prioritas tahun 2017.
Menpar menjelaskan bahwa capaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pada Januari hingga Oktober 2016 adalah 9.403.614 wisman, naik 9,54 % dibanding tahun lalu sehingga target 12 juta hingga akhir Desember 2016 diproyeksikan bakal terlampaui.
“Secara garis besar kebijakan dalam mengembangkan keparawisataan selama tahun 2016 sudah on the track.Hingga akhir tahun Kementerian Pariwisata optimis target nya akan tercapai seperti kontribusi pariwisata pada perekonomian nasional (PDB) sebesar 11 %, Devisa sebesar Rp 172 triliun, jumlah kunjungan wisman 12 juta dan pergerakan wisatawan nusantara 260 juta,” kata Arief Yahya.
Sedangkan untuk tahun 2017, Menpar menargetkan kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13 %, devisa sebesar Rp 200 triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan wisman 15 juta dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) 265 juta. Tiga program prioritas yang akan dilakukan untuk mencapai target tersebut adalah meliputi; Digital Tourism, Homestay (pondok wisata) dan Konektivitas Udara.
Digital Tourism dilakukan dengan meluncurkan ITX (Indonesia Tourism Exchange) atau Digital Market Place Platform, sementara Homestay dengan membuat program ‘Desa Wisata’ di 10 destinasi prioritas ‘Bali Baru’, meliputi wilayah Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kep. Seribu, Candi Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika Lombok, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai.
Kemenpar juga berharap adanya penambahan jumlah kursi pesawat (seat capacity). Ketersediaan seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines) Indonesia dan asing saat ini hanya cukup memenuhi target kunjungan 12 juta wisman pada 2016, Sementara target 15 juta wisman tahun 2017 membutuhkan 4 juta seat.
(HT)
Leave a Reply