Budayabangsabangsa.com – Indramayu 13/09/2017.
Bincang bincang dengan Syaykh Al-Zaytun setelah Bersepeda di Pagi Hari “Quinoa atau beras kesil di Taiwan berasal dari Peru, kalau Syaykh makan di sore hari kemarin dengan kinoa. Saat ini jam 7 pagi. Syaykh belum makan lagi. Artinya Quinoa bisa bertahan Lama di dalam perut kita (alias membuat rasa kenyang lebih lama). Walaupun demikian BAB tetap lancar.
Lahan yang ada di Mah’ad ini. Alhamdulillah subur, kita menyebutnya Agropolitan. Dan ini baru di doakan oleh kita saja, belum seluruh rakyat Indonesia.
Saudara sekalian untuk menghasilkan 7 Ton Beras, jauh lebih mahal biayanya dari pada kita menanam Quinoa. Dengan harga 180.000/kg. Kita akan buat harganya 1/4 nya saja atau 45rb rupiah/ kg. Caranya kita tanam sendiri. Alhamdulillah…
Untuk pohon kemiri kita. Di lahan sudah berbunga ribuan tapi belum jadi buah. Kita akan minta bantuan dari NTB yang sudah punya pengalaman. Kita juga punya pohon Rami untuk bahan baku tekstil, salah satunya pembuatan karung Goni.
Manusia pasti ingin maju. Maka di butuhkan tenaga. Tapi tidak bisa tenaga saja, tapi harus di olah dengan pikir. Itulah ciri manusia untuk maju. Sebaiknya pengalaman itu di pakai sebagai acuan kerja masa hadapan agar lebih baik.
Kalau kita hidup tanpa kemajuan seperti orang mati yang bisa berjalan. Maka manusia bisa mencatat kemajuan dalam karya. Maka harus di jaga. Yang bisa menjaga inilah yang bisa menampilkan ke dunia dan mengukir sejarah.
Maka kampus ini untuk mengukir kemajuan. Dimulai dari Agropolitan Al-Zaytun ini. Desa yang kota, kota yang desa. Kelak akan menjadi Mozaik. (perpaduan berbagai macam karya yang Indah).
Tuhan itu menciptakan makhluqnya sesuai gambar Ilahi.
Saudara, kaitan yang akan kita jalankan. Dalam perjalanan bersama ini akan kita tunjukkan. Yaitu sikap yang sama. Menjadi ukuran dalam perjalanan kita. Salah satunya KEBERSAMAAN semisal dalam istirahat, ini akan Dilihat. Kemudian kebersamaan dalam selera makan.
Kita nanti akan melewati daerah Sate. Tapi kita tidak mampir ke RM Sate atau makan Sate, Karena perjalanan bisa terganggu selama 3 jam. Sebab ngantuk. Dan juga bisa bikin kebobolan perut Mules.
Kita pun akan menunjukkan kebersamaan. Di luar sana betapa sulitnya mengumpulkan penyepeda-penyepeda. Di Kita tidak, kata Syaykh.
Kita harus tetap berlatih bersepeda, walaupun kita sudah punya pengalaman. Bukan jaminan kita akan berhasil tanpa berlatih.
ASSA ini sudah berdiri lama, sejak sebelum Jawa Madura. ASSA Ini akan kita upayakan menjadi berbadan hukum maka para peserta penyepeda akan tercatat/ terdata. Kelak setelah Tour Anyer Panarukan, kita akan lanjutkan Tour Sumatera.
Kita beruntung, negara kita kepulauan. Kalau diizinkan kita ingin memiliki pulau sendiri, untuk latihan sepeda. Alhamdulillah, lepas Sumatera kita lanjutkan ke Kalimantan, terus ke Tour Sulawesi, pulangnya lewat Timor timur – Bali- jawa. Dengan adanya terowongan juga. Kenapa demikian?
Petanya sudah dibuat.
Selanjutnya kebidupan kita sesuai Nabi Ibrahim. Maka Life Begin at 70 ‘Syaykh bertanya’, Siapa yang lahir sebelum 1946, Ada Syaykh; ‘Bpk Marzuki, lahir 1945, ‘Wah.. Masih Muda itu, inshaa Allah nanti 2050, kalau masih bisa bersepeda seperti saat ini, Marzuki, di Usia 105 tahun, pasti Masih Sehat, Alhamdulillah..!
Setelah ini Syaykh mengajarkan olah raga di atas karpet atau matras.
Ada yang angkat kaki, angkat tangan, sit up setengah sambil mengatur pernapasan.
[RI]
Kesehatan menjadi prioritas utama…
Budaya cinta produk ramah lingkungan selari dengan program menuju kesejahteraan bersama….
Nambah usia mesti makin sehat dan kuat, amanah besar ada di depan mata