Budayabangsabangsa.com – Karawang, Akibat Upah sektoral buruh yang masih dibawah harapan, Kamis (22/12/16) ribuan buruh Kabupaten Karawang kembali mendatangi kantor PemKab Karawang guna melakukan aksi pengawalan upah sektoral kabupaten yang sampai saat ini masih jauh dari harapan buruh.
UMSK (Upah minimum sektoral Kabupaten) memang tidak semua kabupaten/kota bisa mewujudkannya, setidaknya, pada empat tahun terakhir ini kabupaten Purwakarta,Karawang dan Bekasi yang sudah bisa mewujudkannya.
Keempat daerah kota tersebut sudah mampu merealisasikan UMSK sebelum tahun 2017 seperti diamanatkan di PP nomor 78/2015 Gubernur yang hanya menetapkan UMP (Upah minimum Propinsi) dan UMK (Upah Minimum Kabupaten) saja.
Bekasi yang notabene selama ini menjadi kiblat pergerakan buruh selain Kabupaten Karawang sepertinya sudah menerima hanya dengan mendapat UMK saja.
Lain halnya dengan buruh Karawang yang masih berjuang mewujudkan UMSK seperti empat tahun sebelumnya, selain UMK yang sudah deal akhir november lalu.
Dibuktikan hari ini mereka mendatangi kantor Pemkab Karawang sejak pagi tadi karena belum adanya kesepakatan. Ketua KC FSPMI Kab.Karawang Rustan ST menyatakan Apindo Mengusulkan sembilan Sektor revisi dari empat sektor sebelumnya,sembilan sektor tersebut adalah:
1. Barang dari Kertas Plastik dan Kaca
2. RTMM (Rokok Tembakau makanan dan Minuman)
3. Kertas (ini Konfius karena di nomor 1 diatas sudah ada)
4. Bahan Bangunan dan Konstruksi
5. Kimia
6. Logam
7. Elektronik
8. Karet, Gas
9. Industri Mesin (unggulan)
Sedang pihak buruh tetap menginginkan adanya empat sektor saja. Korlap aksi buruh Rustan menambahkan,” buruh akan tetap bertahan di pemda dan mengerahkan lebih banyak lagi,” ujarnya Kamis (22/12/16).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, perundingan terkait upah buruh ini telah berlangsung hampir satu bulan, padahal, (1/01/2017) sudahlah harus diberlakukan.
Semakin malam, buruh semakin banyak yang berdatangan untuk melakukan unjuk rasa, dan rencananya mereka akan tetap bertahan sampai terjadinya kesepakatan.
Leave a Reply