Budayabangsabangsa com, Jakarta, Minggu, 27/01/2019
Capres 02 Prabowo Subianto mulai melontarkan pernyataan yang bernada kritik kepada kubu petahana Joko Widodo, hadir dalam ” Deklarasi Nasional Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Untuk Pemenangan Prabowo-Sandi” Rabu, 26/01/2019, di Padepokan Pencak Silat TMII, Prabowo menyampaikan pidato Kebangsaan dihadapan para Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia.
Prabowo menyebutkan dihadiri oleh 4000 undangan dari Alumni 115 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia, nampak hadir Tokoh Reformasi Amien Rais, Putri Proklamator Rahmawati Sukarno Putri, Titiek Suharto, Chusnul Mar’iyah, Ichsanuddin Noorsy, Adhyaksa Dault, Rocky Gerung dan juga tokoh-tokoh lain seperti Ketum Tim pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Joko Santoso.
Dalam pidatonya Prabowo memaparkan berbagai persoalan yang sedang dihadapi bangsa ini, menurutnya dia sering diejek karena mengeluarkan pernyataan yang dianggap mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.
“Waktu saya mengungkapkan LRT di Palembang yang tidak ada gunanya dari segi ekonomi, saya dihujat, diserang, Prabowo ngerti apa..? Dua bulan kemudian Wakil Presiden Republik Indonesia sendiri, Pak Jusuf Kalla membenarkan apa yang saya sampaikan bahwa banyak infrastruktur kita dibangun dengan tidak efisien, tidak ekonomis dan terakhir laporan Bank Dunia mengatakan pembangunan infrastruktur di Indonesia ini ibarat kacau(chaotic)” papar Prabowo.
“Karena itu saya melihat, negara dalam keadaan arah yang tidak benar, saya harus berani berdiri dan mengatakan, kembali pada jalan yang benar” ujar Prabowo.
Dalam pidatonya Capres 02 itu juga memaparkan keprihatinannya terhadap para petani Indonesia, seperti petani tebu terkait kebijakan impor oleh pemerintah.
“Saya datang ke Fakutas Ekonomi UI, dan saya tanya kepada mereka yang disitu ada juga yang guru-guru besar, saya bilang saya bukan ahli ekonomi, tapi tolong jelaskan kepada saya, kalau rakyat mau menjual hasil dari keringatnya sendiri dilarang oleh pemerintahnya sendiri, sistem ekonomi apa ini…? Tebu rakyat dikasih garis kuning dan nggak boleh dijual, ketika saya pulang dari luar negeri saya perintahkan kepada Koperasi yang saya pimpin untuk beli” tuturnya.
Menurut Prabowo Indonesia kalau ibarat penyakit sudah stadium lanjut, sudah cukup parah, utang menumpuk terus, jangan disebut lagilah menteri keuangan mungkin menteri pencetak utang.
Muzakir
Leave a Reply