Di Lebak Banten Kami Menelusuri Kp. Baduy yang Unik

Melewati jembatan sulit

Budayabangsabangsa.Com – Lebak Banten Rabu (24/10/2017).

Jika anda mengiginkan perjalanan dan pengalaman yang mengundang kekaguman terhadap budaya lokal di Indonesia tidak ada salahnya Anda mencoba mengunjungi Kampung Baduy.

Destinasi Wisata Kampung Baduy menggambarkan kehidupan yang sangat sederhana, warga yang sangat ta’at pada peraturan adatnya, contoh saja untuk menempuh perjalanan mereka tidak memakai sandal atau alas kaki, bepergian tidak menggunakan kendaraan/ tidak boleh naik motor atau mobil, harus jalan kaki, jika melanggar dengan sengaja menaiki kendaraan akan terkena sangsi secara alam, begitulah keyakinan mereka selama ini.

Kampung Baduy yang berlokasi di Lebak Banten, banyak di kunjungi oleh para komunitas pecinta alam, untuk menempuh kampung Baduy kita harus melalui beberapa gunung dan menempuh perjalanan selama tiga jam dari Rangkas Bitung, itu yang kami alami (Tim Media Budaya Bangsa-bangsa-red).

Tim Media Budaya Bangsa-bangsa & Media Doeta Indonesia
Tim Media Budaya Bangsa-bangsa & Media Doeta Indonesia

Kehidupan warga Kampung Baduy terlihat sangat tenteram, walau kampung Baduy tidak ada listrik, tidak ada radio apa lagi televisi, dan benar-benar sederhana hidupnya, justru memberikan pengaruh positif tersendiri karena mencegah pengaruh budaya asing.

Beginilah cara mereka menanam padi dengan bergotong royong
Beginilah cara mereka menanam padi dengan bergotong royong

Walau demikian tidak semua warga Baduy tidak mengenal teknologi, karena ada juga beberapa diantara mereka sudah menggunakan gadget.

Kami tim media Budaya Bangsa-bangsa merekam dan mendokumentasikan kegiatan rombongan walisantri dari Pesantren Mahad Al-Zaytun Indramayu, yang dipimpimpin oleh Pak Wawan, saat menyusuri empat kampung di antara nya. Kampung Cikesik, Kampung Cibalbing, Cimalengo, dan terakhir Kampung Gajebo.

Aktivitas warga Kampung Baduy adalah bertani, dan kau hawa memiliki keahlian kerajinan membuat kain tenun, ikat rambut khas Baduy, juga ahli membuat golok (parang-red) yang terbuat dari besi baja berkwalitas, ada pula pengepul madu asli, ada yang hitam dan madu kuning.

Di Lebak Banten Kami Menelusuri Kp. Baduy yang Unik Image 2017-10-24 at 07.42.10
Kegiatan kaum Hawa Baduy, Menenun Kain

Hampir di setiap rumah mereka menjual kaim tenun buatan mereka, denga harga yang sangat terjangkau dan barang yang di jual sangat bagus serta sangat unik karna dikerjakan dengan metode hand made dan untuk mendapat hasil satu lembar kain tenun mereka harus menenun selama satu minggu bahkan bisa lebih lama.

Pulung warga Cinekes Baduy di hadapan awak Media Budaya Bangsa-bangsa menjelaskan, “Saya sangat senang sekarang banyak komunitas yang berkunjung ke suku Baduy, salah satunya komunitas Wali Santri Al-Zaytun yang di pimpin oleh Kang Wawan, awalnya saya kenal Kang Wawan hanya melalui facebook. Dan sekarang sudah bisa ketemu langsung sama Kang Wawan, beserta rombongan dan tim Media Budaya Bangsa-bangsa bersama wartawan Tabloid Media Doeta Indonesia,” Katanya

Pak Pulung warga Cinekes Baduy
Bersama Pak Pulung warga Cinekes Baduy

Dan saya siap memandu sahabat yang ingin berkunjung ke suku Baduy, disini banyak barang barang unik, seperti tenun khas buatan suku Baduy, tas pinggang dari kulit pohon, ada madu, gula aren, kata Pulung menjelaskan.

Selain belanja barang barang unik, sahabat bisa bisa menikmati keindahan alam, seperti gunung yang indah, jembatan sulit yang bangunan nya gak pake paku, cuma pake tali ijuk aren, semua pengunjung pasti suka melewati jembatan sulit ini karena jembatan nya goyang ke kanan dan ke kiri, ujar Pulung.

Lebih lanjut Pulung menjelaskan, “Selain jembatan sulit para pengunjung dapat melihat bentuk rumah adat baduy yang di bikin dari kayu, atapnya dari daun kelapa sebagian dari ijuk aren, dan dinding nya pake anyaman bambu.” ungkap nya

“Pakoknya di jamin ga nyesel mengunjungi suku Baduy.” Pulung menyampaikan dengan wajah gembira.

[Sutarno]

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*