Konflik di Tubuh Partai Berkarya, Puluhan Pengurus DPW Angkat Bicara

Budayabangsabangsa.com, Jakarta – Terjadi kemelut di tubuh Partai Berkarya saat sejumlah pihak yang menamakan dirinya Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B)  membuat presidium dan mendesak digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Merasa namanya dicatut, puluhan pengurus DPW berkumpul menggelar keterangan pers di Kantor DPP Partai Berkarya di  Jl. Pangeran Antasari No. 20, Kamis (19/3/2020). Mereka menolak secara tegas klaim sepihak tersebut.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah berbagai daerah di Indonesia hadir antara lain Ketua DPW Riau Fajar Menanti, Ketua DPW NTT Antonius, Ketua DPW Lampung Jazuli Isya, Ketua DPW Bangka Belitung Samuel  Widodo dan pengurus DPW lainnya.

Ketua DPW Riau Partai Berkarya, Fajar Menanti memberi keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/3). Foto : MHT/B3
Ketua DPW Riau Partai Berkarya, Fajar Menanti sedang memberi keterangan pers di Jakarta, Kamis (19/3). Foto : MHT/B3

Mereka sepakat menolak digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Berkarya dan mengganggap ilegal karena tidak sesuai dengan AD /ART Partai.

“Menurut kami itu ilegal ya jangan dilanjutknlanlah kalau memang ada ketidaksukaan atau mengajak kita DPW berdialog tentang partai ini kami siap,” ucap Fajar Menanti Ketua DPW Riau.

Fajar menilai langkah kubu P3B keliru dan sepihak tanpa sepengetahuan DPP DPW yang ada.

“Kami dengan ada presidium ini kami sudah mencoba bertemu dengan ketua umum maupun sekjen dan pengurus DPP yang lain dalam pertemuan dan ternyata presidium ini tidak ada ijin dari pengurus pusat baik ketua umum, sekjen dan pengurus lainnya,” tutur Fajar.

Sementara Ketua DPW Bangka Belitung Samuel Widodo mengharapkan ada jalan tengah dari konflik yang terjadi di tubuh partai yang didirikan oleh Tommy Soeharto tersebut.

“Kami berharap kepada pihak yang menginginkan munaslub ini agar bersama-sama dengan DPW ini mengambil jalan tengahnya untuk membangun partai Berkarya ke depan lebih baik,”katanya.

Samuel mengajak semua pihak untuk berkonsolidasi daripada mendesak diadakannya munaslub yang berbiaya tinggi.

“Kita tidak berkehendak atau tidak mau adanya munaslub itu karena biaya munaslub itu sangat besar,” ucapnya.

Kemelut ditubuh partai Berkarya bermula saat sejumlah pihak yang mengatasnamakan dirinya Presidium Penyelamat Partai Berkarya (P3B) mendesak digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*