
Budayabangsabangsa.com – Jakarta, Rabu (16/08/2017), Memiliki kekurangan secara fisik terkadang mungkin dipandang sebagai suatu hambatan. Namun, hal itu tampaknya tidak berlaku bagi sekelompok Tunanetra yang aktif dalam kegiatan sosial, serta membantu mereka yang kurang mampu. Setidaknya hal itulah yang ditunjukkan oleh teman-teman dari komunitas Tunanetra Berbagi, Jakarta Selatan yang baru-baru ini memberikan santunan sebanyak 40 anak yatim dan piatu binaan Yayasan Mufakat Al-Banna Indonesia, Minggu (13/08).

Menurut M. Reza Akbar, (ketua sekaligus founder dari komunitas Tunanetra Berbagi) Diawali pada bulan Juni 2015 lalu beberapa tunanetra berinisiatif, untuk melakukan kegiatan sosial dengan berbagi bersama beberapa anak yatim. Hingga kini, komunitas ini kerap menyambangi yayasan anak yatim, dan kaum dhuafa di Jakarta. Disana mereka memberikan santunan, bahkan juga menghibur para penguni yayasan tersebut.
Lanjutnya, kegiatan tersebut, merupakan kegiatan rutin yang kerap dilakukannya bersama teman-temannya, yang saat ini berjumlah sekitar 20 orang. Sementara untuk sumber dananya, berasal, dari kantong pribadi mereka masing-masing.
“Komunitas Tunanetra Berbagi adalah komunitas yang berdiri atas dasar, kepedulian terhadap sesama. Untuk dananya, ini murni dari kantong pribadi kami, serta donatur yang merupakan teman, keluarga, dan kerabat dekat kami. Jadi tidak ada sponsor dari pihak manapun,: jelas pria yang akrab disapa Ega itu.
Ia menambahkan, awal kegiatan ini terjadi secara spontan karena rasa kepedulian dirinya bersama teman-temannya terhadap mereka yang memang membutuhkan bantuan. Melalui kegiatan ini, ia juga ingin membuktikan bahwa penyandang disabilitas yang selama ini kerap dipandang sebelah mata juga bisa bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengingatkan agar selalu mensyukuri nikmat yang masih kita miliki.
“Terkadang, mungkin kita berpikir bahwa kita menjadi orang yang paling tidak beruntung karena masalah-masalah yang kita alami. Tapi dengan kegiatan seperti ini, kita sadar bahwa diluar sana masih banyak orang yang jauh lebih tidak beruntung dibanding kita,” ungkapnya.

Lanjutnya, Beberapa yayasan yang pernah disambangi oleh komunitas ini diantaranya Yayasan Sayap Ibu Bintaro, Rumah Singgah CISC, dan beberapa yayasan lainnya di Jakarta. Dalam kegiatannya, komunitas Tunanetra Berbagi biasanya dibantu oleh relawan yang merupakan rekan dan kerabat mereka untuk membantu menuntun mereka dan
menyiapkan kebutuhan yang dibutuhkan dalam kegiatannya. Relawan-relawan tersebut juga ikut membantu dalam pengumpulan dana, atau yang sering mereka sebut dengan istilah ‘mulung’.
Tidak hanya memberikan santunan, komunitas Tunanetra Berbagi juga kerap berbagi kebahagiaan dalam bentuk lain. Seperti yang pernah mereka lakukan ketika mengajak teman-teman penderita kanker dari Rumah Singgah CISC Jakarta untuk berwisata ke kawasan Ancol dan melihat koleksi ikan yang terdapat di Sea World. Selain itu, mereka juga pernah berkeliling kota Jakarta untuk membagikan sembako kepada orang-orang yang membutuhkan. Ega dan teman-temannya telah membuktikan bahwa berbagi tidak memandang kondisi seseorang. Semoga saja apa yang dilakukan teman-teman Tunanetra ini bisa menyadarkan kita akan pentingnya berbagi. “Ke depannya, saya berharap kegiatan ini akan tetap bisa berlangsung secara rutin. Saya juga berharap semoga akan semakin banyak teman-teman Tunanetra dan relawan serta donatur yang ikut dalam kegiatan ini. Karena kami percaya, siapapun bisa berbagi. Dengan berbagi, hidup menjadi lebih berarti,” tutup Ega yang merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.
(Mata)
Leave a Reply