Budayabangsabangsa.com – Jakarta, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga yang diembannya sebagai salah seorang anggota Tentara Nasional Indonesia Kolonel CTP. Ir. Sukanto Hadi, MT . tidaklah menjadi beban, tetapi justru memacu semangatnya untuk mengabdikan hidupnya bagi bangsa dan negaranya.
Kolonel CTP. Ir. Sukanto Hadi, MT . , pria yang dilahirkan di Purwokerto 17 Maret 1963 di Purwokerto Jawa Tengah dari pasangan (Alm.) Sumardi Siswo Sewoyo dan (Alm.) Sukiyarti ini membhaktikan hidupnya dengan meniti karir di militer.
Setelah lulus Sekolah Menegah Atas di SMA Kristen Purwokerto tahun 1982, Sukanto Hadi melanjutkan Kuliah di Institut Tekhnologi Bandung (ITB) jurusan Tehnik Geodesi dan meraih gelar Sarjana Muda pada tahun 1987.
Tahun 1988 Sukanto Hadi mengikuti pendidikan SEPAMILSUK ABRI Angkatan I (Pertama) dilantik dengan pangkat Letnan Dua (Letda). Gelar Insinyur sebagai Sarjana Tehnik Geodesi diraihnya pada tahun 1990 dari Institut Tekhnologi Bandung.
Pada tahun 1997 Lettu CTP. Ir. Sukanto Hadi diberikan tugas belajar di Pume India untuk mendalami bidang Air Photo Interpretation.
Tahun 2001, Sukanto Hadi mengikuti studi lanjutan program Magister Tehnik Geodesi di Institut Tekhnologi Bandung dan berhasil lulus pada tahun 2003.
Lalu pada Tahun 2011 Sukanto kembali melanjutkan studi dengan mengambil program Doktor di jurusan Geodesi dan Geomatika Fakultas Ilmu dan teknologi Kebumian di Institut Teknologi Bandung.
Dan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia ke – 71 tahun 2016 pada tanggal 06 Oktober 2016 bertempat di Gedung ANNEX CCAR – ITB Lantai III jalan Tamansari No. 64 Bandung, Sukanto Hadi telah mampu mempertahankan Disertasinya dan meraih gelar Doktor (S-3).
Dengan Tim Pembimbing dan Promotor : Prof. Hasanudin Z. Abidin, Ph.D., Dr. Kosasih Prijatna., Dr. Ing. Khafid dan Ketua Sidang Prof. Dr. Ir. Eddy Ariyono Subroto, Sukanto Hadi mempertahankan Disertasi dengan judul : " Analisis dan Alternatif Model Solusi Perbatasan Batas darat Antara Indonesia Dan Malaysia Dalam Perspektif Aspek Teknis dan Teknologi".
"Sebagai prajurit profesional dan akademisi saya ingin mempersembahkan karya akademis terkait permasalahan perbatasan negara kita. Menurut hemat saya, persoalan yang serius dan perlu perhatian lebih terkait permasalahan perbatasan Indonesia – Malaysia perlu untuk dikaji secara akademis dan ilmiah. Untuk perjuangan itulah saya melakukan riset dan penelitian seperti yang saya tuangkan dalam Disertasi saya yang berjudul : " Analisis dan Alternatif Model Solusi Perbatasan Batas darat Antara Indonesia Dan Malaysia Dalam Perspektif Aspek Teknis dan Teknologi". Ungkapnya kepada Awak media (06/10/2016).
Sejak tahun 1991 sampai saat ini Dr. Ir. Sukanto Hadi, MT., masih dinas aktif sebagai Perwira Menengah dengan pangkat Kolonel Corp Topografi. Saat ini Sukanto Hadi menjabat sebagai Kepala Topografi Kodam VI / MLW yang sebelumnya menjabat sebagai Co – Project Director Sektor Timur Program Investigation Refixation And Maintenance RI – Malaysia dan Anggota Team Teknis JWG-OBP Indonesia Malaysia.
Prajurit TNI yang baru saja meraih gelar Doktor ini menikah dengan Herry Rumnaningsih tahun 1990. Dikaruniai 3 orang anak : Vivi Sevita (24 thn.), Alfredo Krismayanto Hadi (29 thn,) dan Martha Alvianingsih (17 thn.)
Perjuangan panjang menempuh studi doktoral dalam kesibukannya dinas militer telah menempanya menjadi seorang prajurit profesional. Doktor lulusan ITB ini pun sudah siap untuk mengaplikasikan ilmunya membangun negeri ini. (Dharma)
Leave a Reply