KH Ma’ruf Amin : Saya Belum Tua tapi Masih Paruh Baya

budayabangsabangsa.com, Depok–Namanya kembali mencuat setelah dia dipilih Jokowi untuk mendampinginya menjadi Calon wakil Presiden.  Kita tahu, KH Ma’ruf Amin bukan orang baru di pentas politik Nasional, sebagaimana tercatat,  dia pernah menjabat sebagai Dewan Pertimbangan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 7 tahun. Selain itu,  Dia juga memiliki pengalaman legislatif sebagai anggota  DPRD, DPR RI, MPR RI, Wantimpres, Rais Aam Nahdlatul Ulama (NU), dan Ketua Majelis Ulama Indonesia.

Terakhir,  sebagai anggota Dewan Pertimbangan Ideologi Pancasila bersama Try Sutrisno, Ahmad Syafii Maarif, Said Aqil Siradj, Mahfud MD, Sudhamek, Andreas Anangguru Yewangoe, dan Wisnu Bawa Tenaya.

Ulama  kelahiran Tangerang, Banten, pada 11 Maret 1943 ini sempat diragukan oleh banyak orang karena usianya yang terbilang tidak muda lagi, namun bukan Ma’ruf Amin namanya kalau tidak pandai bermain mantiq (ilmu logika).

“Siapa bilang saya muda,  semua orang juga tau itu, ada yang bilang sudah tua kok masih mau menjadi wakil presiden, bukan untuk diri saya, Saya terinspirasi oleh cerita dalam Qiraatul rashida ada orang tua menanam pohon,  ada orang menegur,  bapak ko sudah tua masih menanam pohon, untuk apa?, bapak tidak akan menikmati hasilnya,  kata orang tua, saya menanam pohon, bukan untuk diri saya tapi untuk generasi yang akan datang,” katanya saat memberikan ceramah di acara Dzikir dan Ziarah bersama Prof DR KH Ma’ruf Amin di Sukatani Depok,  Jawa Barat,  Sabtu (12/1).

Ia membandingkan dirinya dengan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad yang bisa menjadi perdana menteri di usianya yang ke-92 tahun.

“Saya masih muda dibanding dengan Mahatir Muhammad yang menjadi Perdana Menteri di usia 92 tahun,” imbuhnya.

Ma’ruf menambahkan, Menurut Wolrd Health Organization (WHO) organisasi kesehatan dunia yang namanya tua itu 80 sampai 100 tahun, kalau 60 sampai 80 masih setengah baya,  jadi saya masih setengah baya ini,

Ma’ruf adalah cicit dari ulama besar Syaikh Nawawi Banten, yang merupakan ulama asli Indonesia yang pernah menjadi imam  Masjidil Haram Mekah dan dijuluki sebagai ‘Imam Nawawi Atstsani’ yang merujuk kepada ahli hadis Imam Nawawi. (red)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*