Budayabangsabangsa.com – Jakarta, Senin.
Juru parkir (Jukir) di DKI Jakarta yang kesehariannya bekerja di saat terik mentari dan juga menahan guyuran hujan untuk melaksanakan tugasnya merapikan dan membenahi serta menjaga kendaraan yang dititipkan oleh pemiliknya untuk di parkir pada lokasi yang diperbolehkan oleh UP Parkir DKI Jakarta.
Banyak keluhan yang dilontarkan mereka ke media budayabangsabangsa.com bagaikan pekerja Romusa Zamam Penjajahan kata mereka pada 12 -11-2018 saat media budayabangsabangsa.com menyapa Jukir di sebagian wilayah DKI Jakarta
Para Jukir mengisahkan keluhan mereka tentang bagaimana sistem kerjanya aplikasi yang proses kerja bayak di komplain konsumen dan juga banyak juga yang mempertanyakan legalisasi keberadaan alat aplikasi tersebut.
Selain itu bagi hasil yang di dapat antara Jukir dan UP parkir di rasakan tidak berimbang dan para Jukir berharap Pemda melalui gubernur dan juga dewan DPR-D, mengevaluasi kembali pembagian hasil 40 % untuk Jukir dan 60% untuk retribusi, para Jukir merasa keberatan karena mereka yang bekerja keras.
Bang kami ini kerja seperti sejarah Negeri ini saat di jajah kerja Romusa, kami hanya mendapat 40 % padahal kami semua yang tanggung operasional dan juga jika datang aparat atau massa yang datang minta kontribusi atau koordinasi wilayah, semua kami Jukir yang tanggung ,” anggota Jukir di wilayah barat Jakarta
Keluhan ini juga diungkapkan Jukir dari timur Jakarta ,” kami Jukir di timur Jakarta berharap melalui tulisan media Budayabangsabangsa.com Pemda DKI dan juga Dewan DPRD bisa mengkaji ulang pembagian hasil atau Retribusi yang 40 % – 60% dan juga berharap agar pihak aparat penegak hukum seperti Tim Saber Punglinya yang Independen Benar benar bekerja bukan hanya dengan tim Jukir saja tapi juga kepada petugas Jukirnya, karena mereka mengakui ada juga oknum Jukirnya yang minta uang koordinasi.
Jukir dari Jakarta utara juga mengatakan keluhan yang sama dan mereka menekankan kata,” kita tunggu aja bang waktunya untuk kami marah dan bertindak, selama ini kami masih bertoleransi untuk dapat belajar memahami aturan main UP Parkir sambil mengingat siapa saja oknum yang serakah
Pantauan media budayabangsabangsa.com memang benar terlihat para Jukir tersebut memberikan uang koordinasi bagi oknum pejabat maupun massa wilayah, dan jika ada pertanyaan mengapa mereka memberikan jawaban yang sama ada Rasa Takut dan juga sudah capek dengan keluhan mereka yang tidak ditanggapi. Dan ada juga pengelola parkir yang menuturkan selain mereka menyetorkan Retribusi ke UP Parkir, berbagi untuk para Jukirnya juga masih menyisihan buat oknum petugas UP parkirnya.
(Zul)
Leave a Reply