Budayabamgsabangsa.com – Benkulu, Jumát
Bengkulu Rejang Lebong, AKBP Jeki Rahmat Mustika di hadapan awak media Budaya Bangsa-Bangsa mengatakan “Pembunuhan berencana yang dilakukan oleh saudara JM merupakan adalah mantan suami korban ketiga yang melakukan pembunuhan berencana pada hari Sabtu tanggal 12 Januari tahun 2019.”
Mapolres Rejang Lebong Jum’at 8 Febuari 2019.
Pembunuhan tersebut dilakukan secara terencana karena mengaku merasa sakit hati dicerai oleh korban, kemudian pelaku melakukan perencanaan, maka pada pukul 03.00 wib pagi hari pelaku berjalan menuju rumah korban yang berjarak 2 km, kemudian masuk ke pintu samping karena kebiasaan korban adalah sholat subuh di masjid, maka pelaku yang merupakan mantan suami tersebut sudah tahu kebiasaan dari korban.
Kemudian saat korban bangun pelaku melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan balok, kemudian setelah itu korban melawan dan putri korban Miranda pun melakukan perlawanan, kemudian dia dipukul dan di tusuk. Kemudian setelah itu Putri korban yang berikutnya Cika umur 10 tahun bangun dan kemudian menangis kemudian dilakukan penusukan oleh pelaku.
Untuk memastikan bahwa para korban sudah dalam keadaan meninggal di lakukan gerakan atau dilakukan jeratan di leher dengan menggunakan kabel-kabel, kabel kabel charge HP dengan kabel charge laptop . Setelah itu, setelah melakukan pembunuhan pukul 05.30 yang bersangkutan kemudian keluar dari rumah tapi membawa barang-barang.
Barang yang diambil dari korban adalah berupa cincin, gelang dan 1 buah mobil 1 Evivi, jadi mobil tersebut digunakan pelaku untuk keluar dari rumah pada pukul 05.30 wib. Kemudian pelalu menggunakan jilbab hitam untuk mengelabui bahwa yang bersangkutan seolah-olah sebagai korban. Mobil tersebut kemudian dibawa ke rumah sakit RSUD tujuannya untuk mengelabui. Setelah menaruh mobil di rumah sakit, pelaku menggunakan ojek kembali ke rumah berganti baju kemudian itu ia bekerja seperti biasa.
Sore hari pada saat rumah korban sudah ramai kemudian pelaku tahu banyak anggota Polisi dan buser di rumah pelaku kemudian menggunakan travel menuju Bengkulu. Kemudian berdasarkan olah TKP kita kembangkan bahwa yang bersangkutan akan melakukan melarikan diri menuju ke Lampung. Kami sudah dibantu Jantra Polda dengan jajaran Polda akhirnya tersangka berhasil ditangkap dalam waktu 36 jam di Kampung Bunyi selatan di sebuah Hotel Kota Manaf .
Pelaku sudah berencana pergi ke Lampung. Namun alhamdulilah dalam waktu 36 jam berhasil menangkap pelaku kita bawa ke Polres dan kita kembangkan dan pasal yang kita terapkan pasal 340 pembunuhan berencana. Apa lagi dengan subsider junto 338, 365 ayat 3 ditambah dengan undang-undang perlindungan anak yang anak korban 10 tahun termasuk dalam kejadian tersebut.
Motifnya adalah Sakit hati karena korban tersebut adalah istri dari pada pelaku yang ke 3. Jadi si pelaku menceraikan istri pertama untuk menikah dengan si korban namun kemudian si korban malah menceraikan si pelaku. Jadi sakit dan tujuan adalah membunuh si korban. Tapi karena anak-anak tersebut kemudian bangun akhirnya ikut juga dibunuh untuk menghilangkan jejak anak tirinya korban.
Jilbabnya dipakai oleh pelaku melarikan diri dengan membawa kendaraan salah satu saksi yang melihat bahwa dia memang menggunakan jilbab tersebut. Setelah kita tanyakan untuk mengelabui petugas bahwa seolah-olah menjadi korban.
Awal pengungkapannya pelaku melakukan seolah-olah 365? Ya betul.
Pada proses di TKP dan pengungkapan para saksi kita sudah bisa mengidentifikasi bahwa ini adalah antara korban dan pelaku sudah saling kenal. Mengingat tidak ada pintu yang dirusak pada saat itu tidak ada barang yang diambil dan yang di ambil satu unit mobil untuk mengelabui. Disitu kita identifikasi apakah yang bersangkutan keterangan dari salah satu saksi yang bersangkutan memang sudah ada teror yang dilakukan terhadap keluarga korban. Jadi petunjuknya sudah ada teridentifikasi pada pelaku.
Berikut wawancara Media Budaya Bangsa-Bangsa dengan JM pelaku pembunuhan.
MB3 : Apa alasan membunuh korban?
JM : Gara Sakit hati. Karena takut ketahuan lalu mau membunuh.
MB3 : Bagaimana perasaan?
JM : Menyesal.
MB3 : Rencana mau lari kemana?
JM : Mau menyelamatkan diri.
MB3 : Apakah ada pihak ke 3 sehingga minta diceraikan?
JM : Sakit hati.
MB3 : Kenapa tidak cewek lain?
JM : Sayang.
MB3 : Kenapa kau bunuh?
JM : Sakit hati.
( Sutarno)
Leave a Reply