Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi Jadi Kado Istimewa Milad Ke-66 Joko Santoso

Budayabangsabangsa.com. Jakarta. Minggu, 09/09/2018, Di hari ulang tahunnya, mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso bicara soal ancaman berat yang tengah dihadapi bangsa Indonesia ke depan. Menurutnya, ancaman bukan lagi soal senjata militer melainkan non-militer.

“Sekarang perjuangan beralih bukan di senjata lagi karena saya lihat ancaman-ancamannya bukan hanya militer, ancaman yang berat adalah nonmiliter,” kata Djoko saat memberikan sambutan di acara ulang tahunnya di rumahnya, Jalan Bambu Apus Raya, Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu, (8/09/).

IMG-20180909-WA0031

Djoko mengatakan, ancaman yang akan dihadapi ke depan sudah disampaikan oleh bakal calon presiden Prabowo Subianto, dan ancaman tersebut bisa membuat bangsa Indonesia bubar.

“Dan ancaman ini sangat mendasar bisa menghabisi republik ini. Sudah diingatkan oleh Pak Prabowo itu bukan hal yang mustahil, tahun 2030 ancaman kita hadapi satu bencana kebangsaan itu ada di depan kita,” ungkapnya.

Namun demikian, pria yang disebut-sebut menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Sandiaga Salahuddin Uno itu tidak merinci ancaman yang dimaksud. Sedangkan untuk mengatasi hal itu, ada tujuh langkah yang bisa dilakukan. Namun, dirinya langsung masuk ke langkah ke tujuh yakni memilih pemimpin yang Pancasilais.

“Pemimpin yang mampu menginspirasi rakyat untuk bersatu, bangkit, bergerak, dan bisa berubah. Kalau enggak berubah, punah kita,” terangnya.

Djoko menambahkan, langkah ketujuh tersebut berhubungan dengan cara kita memilih pemimpin yakni memilih seorang pemimpin yang benar.

“Kita harus memilih, kita harus hormati Pak Jokowi karena beliau sudah capek empat tahun. Kita harus memilih yang benar. Kalau tidak benar memilih maka bangsa Indonesia ini bisa punah,” paparnya.

Muzakir

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*