Infrastruktur Sidadadi Rusak Parah Dan Tak Ada Irigasi

Budayabangsabangsa.com – Indramayu – Jawa Barat, Jl. Perbatasan Sidadadi – Manggungsari Kec. Haurgeulis Indramayu rusak parah, jalan yang menghubungkan Desa Sidadadi dengan Desa – desa lainnya seperti desa Cipancuh dan Sumur Watu ini tidak pernah dibangun oleh Kuwu (Kepala Desa) Sidadadi Carsono, padahal dalam peta jalan tersebut merupakan jalan utama yang sangat berdampak langsung terhadap maju mundurnya perekonomian masyarakat Sidadadi.

 

Dalam penelusuran tim investigasi budayabangsabangsa.com, nampak jelas jalan perbatasan desa Sidadadi dengan desa Manggungsari tersebut seperti kubangan kerbau dimusin hujan, bahkan tidak tampak sebuah jalan utama, jalan yang kira – kira  sepanjang 5 km ini tidak pernah diaspal ataupun dibangun sama sekali oleh Carsono.

Hal ini detegaskan Kusnadi Abu Faqih putra asli Sidadadi,"selaku warga asli Sidadadi, saya sangat prihatin dengan kondisi tanah kelahiran saya, semenjak Carsono menjadi Kuwu dari tahun 2011, hingga sekarang 2015 ini, tidak ada perubahan yang signifikan di Sidadadi ini, infrastruktur dan irigasi yang menjadi ruh kehidupan warga desa tidak pernah diperhatikan oleh Carsono, lihat saja Jalan perbatasan Sidadadi dengan Manggungsari ini," ujar Kusnadi sambil menunjuk ke Jalan yang berada tepat didepan rumah saudaranya tersebut, Selasa (15/12).

Lanjut Kusnadi,"tidak hanya jalan – jalan yang dibiarkan rusak seperti kubangan kerbau, irigasi untuk pertanianpun tidak ada disini (Sidadadi red..) selama 4 tahun Carsono menjadi Kuwu disini, tidak ada satupun yang diperbuatnya untuk warga, bahkan jembatan yang menghubungkan antara desa Sidadadi dengan Sumur Wedi, Cipancuh dan dua jembatan untuk menyebrang ke sawah bagi warga dibiarkan rusak dan hanya terbuat dari bambu dan kayu yang sudah rapuh, padahal dengan anggaran Desa 1,2 Miliyard yang disiapkan pemerintah pusat, seharusnya Carsono mengajukan anggaran untuk pembangunan infrastruktur dan irigasi di Desa Sidadadi ini, Carsono hanya mementingkan kepentingan pribadinya saja, lihat saja rumahnya yang megah, mobilnya yang mewah, seorang Kuwu yang notabene tidak digaji bisa bangun rumah senilai ratusan juta, ini kan aneh," ungkapnya.

"selama 4 tahun jadi Kuwu desa Sidadadi Dia hanya memperkaya diri sendiri, sebelum menjadi Kuwu rumahnya biasa saja, sekarang mobilnya saja 3, motornya 2, inikan sangat mencolok, darimana dia bisa memperoleh kekayaan dalam tempo 4 tahun, wajar saja jika masyarakat kesal dan curiga," terangnya.

Masih menurut Kusnadi, sedangkan ada warga desa yang memiliki perekonomian lumayan yang sangat peduli terhadap kondisi desa ini, dia adalah H.Komarudin, seorang pengusaha kontraktor yang terbilang sukses ini telah mewujudkan kepeduliannya terhadap desa Sidadadi tempat tinggalnya tersebut dengan ikut membiayai pembangunan madrasah dan fasilitas ibadah seperti Mushalla, ini dilakukannya karena kecintaan dan kepeduliannya terhadap Desa, kedepan, Sidadadi harus dipimpin oleh pemimpin yang mau bekerja dan melayani masyarakat," pungkasnya.(Rukmana)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*