Guru-Guru Al-Zaytun Mengadukan Nasibnya Ke DPR RI

Kuasa Hukum dan Rombongan guru Al-Zaytun yang dipimpin oleh Sarju dan Arif

Budayabangsabangsa.com – Jakarta. Kamis, 19/01/2017 Sejumlah guru Mahad Al-Zaytun Indramayu mengadukan nasib mereka ke DPR – RI, Rombongan yang dipimpin oleh Sarju dan Arif mulai berdatangan dan berkumpul di Pendopo Masjid Komplek DPR sejak jam 09 pagi, rencananya mereka akan menghadap Komisi VIII DPR RI yang diagendakan pada pukul 12’30 ba’da zuhur.

Menurut Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher, Ia membenarkan adanya lebih dari 80 guru Al-Zaytun yang audiensi dengan Komisi VIII. Menurut Ali Taher, guru-guru Al-Zaytun mengadukan keberatan-keberatan dan permasalahan yang ada di lingkungan Al-Zaytun, mereka tidak diterima kembali bekerja menjadi tenaga pengajar di Al-Zaytun, katanya.

Ketua Komisi VIII DPR RI Ali Taher ketika diwawancarai
Ketua Komisi VIII DPR RI M. Ali Taher ketika diwawancarai

Yang paling menarik adalah adanya persoalan psykologis antara pihak pengajar dengan pimpinan Mahad Al-Zaytun, pimpinan Mahad Al-Zaytun dianggap dan menutuduh sebahagian guru Mahad Al-Zaytun melakukan pungli dalam aktifitasnya di Al-Zaytun.

Oleh karenanya, anggota DPR RI Komisi VIII menerima mereka dalam konteks tabayyun menuju langkah mediasi agar persoalan internal tidak berkembang ke masyarakat. Komisi VIII mendengarkan dan menerima pengaduan mereka untuk mencari solusi-solusi.

Dalam diskusi tersebut, Diantara solusi terbaik adalah kembali mengajar seperti biasa tanpa ada intimidasi dan tekanan dari manapun, karena mereka adalah guru-guru yang sudah diangkat oleh yayasan.

“Yang dikhawatirkan adalah proses belajar mengajar terganggu dan pada akhirnya merugikan orang tua dan siswa. Ini tidak baik bagi sebuah lembaga pendidikan keagamaan,” ungkap Taher.

Lanjut Taher,”Sebagai wakil rakyat, kita di DPR menampung aspirasi yang kemudian kita sampaikan ke Menteri Agama yang membawahi Dirjen Pendidikan Islam. Kami sampaikan bahwa persoalan Al-Zaytun sebaikan diselesaikan secara internal karena ini dibawah pembinaan Depag Dirjen Pendidikan Islam yang didalamnya ada Pesantren. Ini saya kira bisa diselesaikan secara kekeluargaan, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan selama kita mau dan ada itikad baik,” tandasnya.

(Rahmat-Danil)

1 Komentar

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*