Gerhana Matahari Total Untungkan Indonesia

Budayabangsabangsa.com – JAKARTA, gerhana matahari total yang diprediksi oleh para ahli akan melintas di 11 provinsi di Indonesia (9/03/2016) Indonesia ini akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi Indonesia.

Menurut keterangan Menteri Pariwisata Arif Yahya," Indonesia akan menjadi satu-satunya negara yang dapat menikmati Gerhana Matahari Total, dan fenomena gerhana matahari total ini akan terjadi setiap 350 tahun sekali ditempat yang sama, sehingga jika kita melewatkan kesempatan ini, maka kita harus menunggu 350 tahun berikutnya," ungkap Menteri pariwisata dalam acara sebuah stasiun tv swasta Minggu (07/03).

"selama ini gerhana matahari total hanya menjadi sebuah mitos yang menakutkan, kondisi ini saya rubah menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah, gerhana matahari ini saya jadikan ajang wisatawan asing dan lokal untuk beramai – ramai menyaksikan sebuah fenomena alam yang luar biasa, ternyata kami berhasil, faktanya, seluruh hotel didaerah yang akan dilintasi gerhana sudah penuh oleh para wisatawan," terang nya.

Memang benar, selama ini fenomena Gerhana Matahari Total seringkali dikaitkan dengan kebutaan, apakah itu benar? lalu bagaimana melihat dengan aman?
Apa itu gerhana matahari ? menurut keterangan para ahli, Gerhana matahari merupakan peristiwa di mana posisi Bulan, Matahari dan Bumi sejajar dan berada pada garis lurus. Saat itu Bulan akan melintas diantara Matahari dan Bumi, untuk beberapa waktu cahaya Matahari ke Bumi akan terhalang bayangan Bulan.Ketika fase total itu terjadi bulan menutupi Matahari, akan tampak corona Matahari akan tampak seperti menjulur dari pinggir bagian yang ditutupi Bulan.

 

Proses terjadinya gerhana Matahari Total.

– Gerhana Matahari dapat dilihat di mana saja?

Gerhana matahari Total pada 9 Maret mendatang akan terjadi di lautan India dan berakhir di Pasifik dekat dengan Hawaii AS. Indonesia merupakan satu-satunya negara yang dapat menikmati gerhana Matahari Total di wilayah daratan. Gerhana matahari Total akan melintasi 11 provinsi; Bengkulu, Palembang, Jambi, Bangka Belitung, Palangkaraya, Sampit ( Kalimantan Tengah), Balikpapan ( Kalimantan Timur), Kalimantan Barat, Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Sulawesi Barat dan Ternate dan Halmahera (Maluku Utara).
Bagi Anda di luar wilayah tersebut dapat menikmati gerhana Matahari meski tidak total yaitu Medan (77,6%), Denpasar (76.44%), Makassar (88,54%), Jayapura (73.79%). Sementara untuk Anda di Jakarta dan pulau Jawa akan menyaksikan gerhana matahari sekitar 50-60 persen.

– Negara- negara di kawasan Asia Tenggara juga dapat menikmati gerhana matahari sebagian.

Untuk melihat gerhana Matahari membutuhkan lokasi dengan jangkauan pandangan yang luas, seperti pantai dan lapangan terbuka. Pemantauan Gerhana Matahari membutuhkan kondisi cuaca yang cerah dan lokasi dengan jangkauan pandangan yang luas, tanpa terhalang gedung yang tinggi dan pepohonan yang lebat. Yang paling cocok adalah di lapangan terbuka dan juga di tepi pantai.

– Kapan gerhana matahari mulai terjadi ?

Menurut Thomas Djamaludin Kepala Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengatakan,"gerhana Matahari kali ini hanya akan berlangsung selama dua sampai tiga menit saja, dan Gerhana Matahari mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit, Di wilayah bagian barat Indonesia gerhana mulai terjadi pagi hari, mulai pukul 06.19 WIB, dan mencapai puncak gerhana pada 07.21 WIB. Gerhana Matahari akan berakhir pada pukul 08.30 WIB. Sementara di wilayah tengah Indonesia Gerhana Matahari Total akan terjadi pada pukul 07.25 WITA, dan wilayah timur pada 08.36 WIT. Pulau Belitung merupakan salah satu lokasi yang dilintasi Gerhana Matahari Total," ujarnya.

– Apakah cahaya matahari saat gerhana menimbulkan kebutaan?

Thomas pun menerangkan,"melihat gerhana matahari total dapat menimbulkan kebutaan merupakan mitos modern, Yang benar adalah cahaya Matahari sehari-hari dan ketika gerhana sama-sama berbahaya, untuk itu jangan melihat Matahari secara langsung karena dapat membahayakan mata, yaitu retina bisa rusak," jelasnya. Lanjut Thomas, cahaya matahari yang sangat terang dapat merusak retina mata. Dan jika Anda menatap sinar matahari dengan jangka waktu yang lama akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut dengan solar retinopathy. Gejalanya adalah titik-titik hitam pada pandangan mata Anda, dan itu sulit untuk dipulihkan. Penyebabnya bisa jadi ketika fase total saat gerhana Matahari total terjadi, pupil mata membesar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang membahayakan mata," tuturnya lagi seraya mengingatkan masyarakat.

– Bagaimana cara melihat Gerhana Matahari dengan aman?

Kacamata hitam atau rol film untuk foto, dan juga bekas foto rontgen bisa digunakan tetapi belum tentu aman untuk digunakan melihat gerhana matahari karena tidak dilengkapi dengan pelindung dari sinar ultraviolet (UV). (Redaksi)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*