Enam Orang Anak SMP Dikabarkan Dibully Security Apartement Green Pramuka City

Budayabangsabangsa.com – JAKARTA – Kenyamanan, keamanan dan ketentraman hendaknya diperoleh para penghuni Apartement Grand Pramuka City di Jakarta Pusat, namun perlakuan security bernama Eko terhadap enam orang anak SMP di kolam renang Apartement tersebut telah mengabaikan rasa nyaman penghuni Apartement.

 

menurut keterangan Eci Kakaknya Reva yang membawa kelima temannya ke kolam renang di Apartement tersebut, kepada awak media di halaman parkir Apartement yang disewanya Kamis (28/01) mengatakan, adik saya diusir dengan perkataan yang tidak pantas didengar oleh anak seusianya," kamu tidak boleh berenang disini rame – rame, disini hanya boleh berenang untuk tiga orang saja, kalau tidak bisa diatur (diberi tahu) kamu buat Apartement dan kolam renang sendiri," ungkap Eci menirukan hardikan Eko ( security Apartement Grand Pramuka City) kepada adiknya Reva.

 

"saya tidak terima cara dia (Eko red..) melarang adik saya, sebagai anak yang baru berusia 13-14 th tentu perkataan kasar Eko sangat berdampak buruk terhadap psikologis adik saya, oleh karenanya saya akan laporkan hal ini kepada Komisi Perlidungan Anak Indonesia (KPAI) dan Polres Jakarta Pusat unit PPA," tegasnya kepada awak media. sementara itu, Chief Security  Apartement Grand Pramuka Indrias, S saat ditemui wartawan di Basment depan kantor menejemen

Kamis (28/01) menjelaskan," saya tidak tahu secara langsung kejadiannya, silakan mediasi dengan Eko anggota saya, jika benar anggota saya salah kami akan tindak tegas dari surat peringatan ke 1-2 sampai pemecatan,"ujarnya singkat.

 

namun keterangan Indrias ini berbeda dengan saat dikonfirmasi oleh wartawan sorot Keadilan Zaenal Mappirewa Rabu (27/01), saat ditanya mengapa security memperlakukan anak sekasar itu, Indrias hanya mengatakan,"anggota saya sudah sesuai SOP" padahal, Zaenal menanyakan hal tersebut dengan kapasitasnya sebagai wartawan. bahkan menurut Zaenal kepada awak media di Kantor Sorot Keadilan Gedung Dewan Pers Jakarta Pusat menuturkan," saya memperkenalkan diri bahwa saya selaku wartawan yang mendapat informasi bahwa: ada enam orang anak SMP yang dibully disini, namun tanggapan Indrias sangatlah diluar dugaan dan melecehkan profesi wartawan," bapak tidak perlu gagah – gagahan dengan kartu Pers bapak, disini banyak wartawan dan pengacara, saya tahu cara – cara kerja wartawan yang sukanya cari – cari persoalan," tutur Zaenal menirukan perkataan Indrias saat itu.

 

 Atas tindakan pelecehan profesi wartawan tersebut, Zaenal akan  melaporkan Indrias ke Polres Jakarta Pusat pada Kamis (28/01)  untuk ditindak lanjuti secara hukum.(Ruk/Dhar)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*