Budayabangsabangsa.com – Jakarta, Tingginya tekanan hidup di Jakarta membuat Ibu Kota ini rentan terhadap ancaman kesehatan mental. Saat ini, terdapat 2.677 orang psikotik atau gangguan jiwa yang berada di Panti Sosial Bina Laras milik Dinas Sosial DKI Jakarta.
Itu disampaikan Masrokhan, Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta saat menjadi kaynote speaker pada Semiloka Peduli Kesehatan Mental Warga Jakarta oleh Himpunan Psikologi Indonesia DKI Jakarta, Rabu (19/10) di Gedung Gramedia Majalah Jakarta Barat.
Ia melanjutkan, total psikotik atau penyandang gangguan jiwa yang hampir menyentuh 3000 jiwa itu baru jumlah yang berada di panti. Masih ada mereka yang berada di lingkungan keluarga atau pun di tempat lainnya.
“Untuk mengatasi tingginya prevalensi psikotik kami mengembangkan Laboratory Scientist. Laboratorium itu berfungsi sebagai wahana untuk mengkolaborasi metode penanganan para penyandang disabilitas secara komprehensif,” tandas Masrokhan.
Dalam Laboratory Scientist itu, katanya, berbagai disiplin ilmu/ahli dilibatkan dalam memberikan kontribusi pemikiran dan konsep.
“Kami telah mengumpulkan para ahli dan pakar di bidangnya. Para psikolog dan dokter. Itu sebagai masukan-masukan yang pada nantinya akan diolah untuk menjadi metode yang komprehensif dalam menangani penyandang psikotik,” kata Masrokhan.
Pihaknya juga tidak hanya melakukan pelayanan di panti, namun ada pula pelayanan non panti. Pelayanan akan diberikan kepada masyarakat di 5 wilayah kota melalui day care secara gratis.
“Dengan adanya daycare itu, para penyandang psikotik bisa pulang-pergi ke rumah untuk mendapatkan pelayanan. Pihak keluarga juga bisa membantu dalam proses penyembuhan mereka,” ujar Masrokhan.
Sementara itu, Ketua Himpunan Psikologi Indonesia DKI Jakarta Raya (HIMPSI Jaya), Widura Imam Mustopo menuturkan, Semiloka ini sebagai langkah awal untuk kegiatan HIMPSI Jaya yang bernama Jakarta Membangun Mental.
“Tujuan untuk memberikan gambaran terlebih dahulu terhadap adanya ancaman kesehatan mental bagi warga Jakarta. Membuat langkah nyata dalam upaya mengatasi ancaman kesehatan mental dan menggalang kerjasama dengan pemerintah DKI untuk penanganan ancaman kesehatan mental warga DKI,” terang Widura.
Leave a Reply