Anak Yang Sering Dipukul Itu Kini Senang Hidup di Panti

Budayabangsabangsa.com – Jakarta, Pertengahan Oktober lalu, Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Timur temukan anak telantar berusia belasan tahun di rel kereta api. Anak itu mengaku pernah dipukuli orang yang tidak dikenal. Anak yang belakangan diketahui bernama LT mengaku nyaman tinggal di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih. Petugas membimbingnya sepeti orang tua sendiri.

“Aku senang disini karena bapak dan ibu Panti baik, aku paling senang ikut mengaji jadi tenang dan dapat pahala,” kata LT saat ditemui, Jumat (9/12). Ia melanjutkan, keinginan bertemu dengan orang tuanya belum surut. Petugas panti pun berupaya mencari tahu keberadaan orang tuanya.

Saat ditemukan petugas pada 16 Oktober lalu, ia mengatakan sudah tiga hari tidak pulang. Ia sebenarnya ingin pulang namun tersesat. Petugas mendapatinya duduk di pinggiran rel kereta api dan berbicara sendiri sambil menangis. Ia terus menyebut ayahnya dan bilang kalau dirinya sedang sakit.

Saat ditanyai alamat rumah, katanya, jawaban LT berubah-ubah. Kadang ia bilang di Bekasi Square, kadang bilang di Jakarta Utara, kadang juga di Jakarta Pusat.Jawabannya masih ngelantur, Tapi selalu bilang masih punya orang tua yaitu ayahnya. Ia juga hanya membawa uang 24 ribu rupiah saja pada waktu itu.

Sementara itu, Kepala Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih, A. Dumyani mengatakan pihaknya telah memberikan kebutuhan dasar anak perempuan itu sampai ia ingat alamat rumahnya. Saat ini ia berada didalam pembinaan dan pemberdayaan Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih untuk mendapatkan perawatan berupa trauma healing yang di alaminya.

“Kami periksa juga kondisi kesehatannya. Syukurlah anak itu sudah dalam kondisi sehat. Saat ini ia udah sangat baik perkembangannya. Dia aktif diberbagai kegiatan panti dari mulai keterampilan, bimbingan rohani dan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK),” kata Dumyani.

Dari hari ke hari LT terlihat jauh lebih baik. Awalnya ia tidak mau mandi karena merasa badannya sakit dan menarik diri dari lingkungan di sekitar panti. Bahkan sempat berkata tidak betah dan lain-lain. Namun setelah mendapatkan konseling dari psikolog, peksos dan petugas pendamping, sekarang ia sudah memiliki inisiatif kebersihan yang tinggi. Bahkan sudah banyak teman yang dia kenal serta mengobrol bersama.

“LT masih terus ditelusuri alamat dan keluarganya, namun belum ada hal yang bisa dikonfirmasi mengenai keberadaan alamat dan keluarganya. Namun bersyukurnya kini ia terawat serta selalu gembira dan positif menjalani keseharian di panti,” ujar Dumyani.

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*